Kamis, 28 Mei 2009

Kapan kita seperti mereka?







The Atlantis Hotel alias Water World...



Resmi dibuka 24 September tahun ini di Dubai.



Dibangun di atas tanah seluas 113 hektar di Palm Jumeirah dan memiliki 1539 kamar.









Teman..kapan kita menyusul mereka?


Rabu, 04 Maret 2009

Terrain Map as Fasade

Untuk melakukan proses mendesain, ada beberapa langkah yang perlu kita lakukan. Pertama-tama kita harus mengetahui faktor-faktor, baik factor internal maupun factor eksternal, yang berpengaruh dalam proses mendesain tersebut. Sebagian besar faktor yang kita cari biasanya kita dapatkan dari kondisi site atau lokasi (tapak) tempat di mana hasil desain kita tersebut pada akhirnya akan direalisasikan. Saat teknologi belum berkembang, manusia melakukan pengamatan secara manual dengan melakukan observasi langsung ke lapangan dan melihat langsung kondisi medan. Namun, seringkali terjadi beberapa problem.
Bagaimana jika site yang harus kita analisis sangat luas sehingga kita tidak bias melihat keseluruhan kondisi site secara langsung?
Bagaimana jika letak site sangat jauh dari tempat kita?



Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kemudian manusia mulai berpikir. Mereka mencari akal untuk mengatasi hal tersebut misalnya dengan mengambil foto udara. Namun hal ini sangat sulit, rumit, dan membutuhkan biaya yang sangat besar. Kemudian teknologi makin berkembang dan muncullah program atau software Google Earth yang lebih praktis. Untuk sementara waktu munculnya Google Earth sangat membantu proses kerja mendesain. Namun manusia masih belum puas. Dengan fasilitas Google Earth kita hanya bisa melihat gambaran 2 dimensinya saja. Kita tidak bisa melihat langsung kondisi relief/kontur site yang akan kita gunakan. Padahal kondisi kontur site juga sangat mempengaruhi hasil desain nantinya. Maka muncullah apa yang disebut Digital Terrain Model (DTM), yaitu suatu proses untuk memperoleh model atau bentuk yang mendekati dari permukaan bumi.
Untuk mendapatkan gambaran Digital Terrain Model tersebut kita perlu melakukan beberapa langkah. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. Pertama-tama model dijital keadaan medan harus diubah dahulu ke dalam format CAD agar dapat dikerjakan. Dengan cara lain dapat pula dilakukan dengan men-download dari internet dan kemudian kita simpan dalam bentuk format .dem (digital elevation model) yang kemudian kita import ke Google Sketchup dan pada akhirnya kita eksport menjadi file dengan format .dwg. Setelah diubah menjadi data dalam format .dwg, peta site tersebut dapat kita lihat menggunakan program Mi
croStation V8 dan kemudian dapat kita pergunakan dan kembangkan lebih lanjut.
Pada tahap ini model masih berupa gambaran (mesh) secara kasar dan tidak menampakkan ketebalan. Oleh karena itu kita masih perlu memperbaikinya atau dengan kata lain ”memoles” lebih lanjut dengan menghilangkan bagian-bagian yang tidak berhubungan dengan desain fasad. Untuk hasil yang lebih baik, dapat pula kita mengubah gambaran tersebut ke dalam model yang solid yang menampakkan material yang digunakan sehingga dapat menunjukkan kedalaman dan ketebalan.

Senin, 23 Februari 2009

Hubungan antara Arsitektur dengan Dunia Dijital?

Seiring perkembangan zaman, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari makin mudahnya kita mengakses informasi melalui media komunikasi. Dunia dijital pun terlibat dalam hal ini. Dengan makin berkembangnya teknologi masa kini, dunia dijital menjadi suatu bagian penting yang tidak bisa dipisahkan dari dunia komunikasi.
Arsitektur, sebagai salah satu ilmu yang ikut berkembang saat ini mulai memanfaatkan dunia dijital untuk berkembang. Sekarang banyak kita jumpai sarana-sarana dunia dijital yang khusus dibuat untuk dinua arsitektur.
Lalu apa hubungan antara Arsitektur dengan Dunia Dijital?
Dapat dikatakan bahwa Arsitektur dan Dunia Dijital saat ini mempunyai hubungan yang sulit dipisahkan. Mengapa? Karena dunia dijital sangat memudahkan kita untuk berkreasi dalam dunia arsitektur. Atau dengan kata lain dunia dijital adalah salah satu sarana arsitektur untuk menuangkan atau memvisualisasikan idenya dalam bentuk yang lebih real dan dapat dicerna oleh masyarakat umum. Karena sering kali para arsitek membuat suatu konsep yang tidak bisa dipahamai oleh orang awam. Di sinilah dunia dijital mempunyai peran penting.